Yadnya adalah berarti memuja, menghormati, berkorban,
mengabdi, berbuat baik (kebajikan), pemberian yang dilaksanakan dengan tulus
ikhlas. Pelaksanaan yadnya tidak hanya begitu saja dilaksanakan oleh umat
Hindu. Akan tetapi yadnya yang dilaksanakan sesungguhnya memiliki dasar yang
kuat baik yang berupa sabda suci tuhan maupun ajaran smerti.
Panca Yadnya, yaitu:
1.
Dewa Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
2.
Rsi Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada para rsi atas jasa-jasa beliau membina
umat dan mengembangkan ajaran agama.
3.
Pitra Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada para roh leluhur termasuk kepada orang
tua yang masih hidup.
4.
Manusa Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada sesama manusia.
5.
Bhuta Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada para Bhuta Kala yang bertujuan untuk
menetralisir kekuatan alam sehingga menjadi harmonis.
Di dalam yadnya terkandung nilai- nilai:
·
Rasa tulus ikhlas dan kesucian.
·
Rasa bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara,
Leluhur, Negara dan Bangsa, dan kemanusiaan.
·
Di dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan masing- masing menurut
tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra).
·
Suatu ajaran dan Catur Weda yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan
kebenaran yang abadi.
TUJUAN YADNYA
Adapun tujuan dari pelaksanaan yang dilakukan umat adalah sebagai berikut:
1.
untuk mengamalkan ajaran veda
dengan melaksanakan yadnya
berarti bahwa umat telah menjalankan ajaran Weda. Karena dalam weda diajarkan
bahwa dengan adanya yadnya alam beserta isinya ini ada dan umat manusia pun
harus melaksanakan yadnya.
2.
Untuk meningkatkan kwalitas diri
Kelahiran sebagai manusia
dikatakan bersifat utama karena terlahir sebagai manusia kita dapat menolong
diri kita dari lembah kesengsaraan dengan memanfaatkan kelebihan yang diberikan
yaitu Idep (pikiran). Dengan
pikiran inilah kita dapat mempertimbangkan segala gerak tingkah laku kita
apakah sudah sesuai dengan ajaran etika agama ataukah tidak. Kadang kala
manusia sering lupa dengan jati dirinya, maka melalui yadnya manusia akan bisa eling (ingat) dengan jati dirinya
sehingga ia bisa berbuat yang lebih baik dan meningkatkan kwalitas dirinya
sebagai mahluk dan pada akhirnya mencapai Tuhan.
3.
Untuk penyucian
Pelaksanaan yadnya yang
dilakukan umat akan dapat memberikan kesucian pada pikiran, perkataan dan
perbuatan manusia serta dapat pula mensucikan alam semesta dan mengangkat
kwalitas mahluk hidup lainnya.
4.
Sarana berhubungan dengan tuhan
Hindu mengajarkan tentang
konsepsi ketuhanan yang Nirguna tattwam dan saguna tattwam. Konsep Tuhan yang
Nirguna berarti bahwa Tuhan itu satu dan tidak ada yang kedua serta keberadaan
Tuhan tidak dapat digambarkan karena sifat Tuhan yang Acintya (tak terpikirkan). Sehingga untuk berhubungan dengan
Tuhan harus dengan cara melaksanakan yadnya. Tanpa yadnya manusia tidak akan
bisa berhubungan dengan tuhan karena manusia telah dipengaruhi oleh Awidya (kegelapan, kebodohan, ketidak
tahuan).
5.
Mencetuskan rasa terima kasih
Sebagaimana yang telah
diuraikan diatas, bahwa alam semesta beserta segala isinya diciptakan oleh
Tuhan dengan yadnya-Nya. Tuhan juga memberikan segala anugerah kepada umat
manusia dan semua mahluk. Jadi untuk menunjukan rasa terima kasih yang mendalam
atas segala anugerah Tuhan maka patutlah sebagai umat manusia melaksanakan
yadnya dengan cara melakukan pemujaan serta mempersembahkan sebagian kecil dari
anugerah-Nya dengan hati yang tulus dan ikhlas. Jangan sampai ketika kita
diberikan kebahagiaan, lalu kita lupa dengan kebesaran Tuhan dan hanya ingat
bila mendapatkan kesusahan saja. Pada intinya manusia harus bisa berterima
kasih pada Tuhan dengan yadnya.