Istilah personality
berasal
dari kata latin “persona” yang
berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh
pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak,
atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004),
menyatakan bahwa kepribadian adalah
suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam
tingkah lakunya yang unik.
Pengertian
Kepribadian (Personality)
Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam
Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari
struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang;
segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Allport juga mendefinisikan personality sebagai
susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang
menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang
dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan
emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai
dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.
Dari beberapa pengertian di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian
merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan
saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan
dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri individu
tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan
berbeda dengan orang lain.
Kepribadian (personality) bukan
sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian
merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku
social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak
maupun perbuatan. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain
sebagai berikut :
1. Cuber
Kepribadian adalah gabungan
keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
2. M.A.W.
Browen
Kepribadian adalah corak tingkah
laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan
sikap-sikap seseorang.
3. Theodore R. New Combe
Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap (prespositions)
yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
4. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan
perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi.
5. Carl Gustav Jung ( 1875-1959)
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis
yang disadari ataupun yang tidak disadari
6. Alport, 1951
Kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang
khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan
7. Kurt Lewin
Kepribadian adalah totalitas
reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah
laku individu pada suatu saat.
Susunan Kepribadian
Perilaku manusia ditentukan oleh
naluri, dorongan, refleksi, atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi
dan ditentukan oleh akal dan jiwanya, seperti tindakan yang membabi buta.
Unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu meliputi berikut :
Unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu meliputi berikut :
·
Pengetahuan
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dari pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut.
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dari pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut.
·
Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negative terhadap sesuatu.
·
Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam naluri yaitu sebagai berikut :
1) Dorongan untuk mempertahankan hidup
2) Dorongan seksual
3) Dorongan untuk mencari makan
4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia
5) Dorongan untuk berbakti
6) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, gerak
7) Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam naluri yaitu sebagai berikut :
1) Dorongan untuk mempertahankan hidup
2) Dorongan seksual
3) Dorongan untuk mencari makan
4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia
5) Dorongan untuk berbakti
6) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, gerak
7) Dorongan untuk meniru tingkah sesamanya
Pengembangan Kepribadian telah menjadi topik utama yang menarik bagi beberapa
pemikir yang paling menonjol dalam psikologi. Perkembangan psikologi kepribadian adalah apa yang membuat kita unik, tetapi bagaimana
tepatnya hari ini kita menjadi siapa?
Untuk menjawab pertanyaan ini,
teoretisi terkemuka banyak dikembangkan teori tahap untuk menggambarkan
berbagai langkah dan tahapan yang terjadi di jalan pengembangan kepribadian. Teori-Teori Pengembangan
Kepribadian ini berfokus pada
berbagai aspek pengembangan psikologi kepribadian, termasuk kognitif, perkembangan sosial dan moral.
Macam-macam Teori Psikologi
Kepribadian :
1.
Piaget Tahapan Pengembangan Kognitif
Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat untuk pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.
Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat untuk pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.
2. Freud Tahapan Pembangunan
Psikoseksual
Selain menjadi salah satu terbaik tahu pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund Freud tetap salah satu yang paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang perkembangan psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara bertahap yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil menyelesaikan tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian di masa dewasa.
Selain menjadi salah satu terbaik tahu pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund Freud tetap salah satu yang paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang perkembangan psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara bertahap yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil menyelesaikan tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian di masa dewasa.
3.
Freud Struktural Model Kepribadian
Konsep Freud tentang id, ego dan superego telah menjadi terkenal dalam budaya populer, meski kurangnya dukungan dan skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga unsur dari kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
Konsep Freud tentang id, ego dan superego telah menjadi terkenal dalam budaya populer, meski kurangnya dukungan dan skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga unsur dari kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
4.
Erikson Tahapan Pembangunan Psikososial
Teori Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
Teori Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
5.
Kohlberg Tahapan Pembangunan Moral
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan psikologi kepribadian yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan psikologi kepribadian.
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan psikologi kepribadian yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan psikologi kepribadian.
Sigmund Freud, di dalam
menganalisa pribadi manusia berpendapat bahwa pribadi manusia mempunyai 3 unsur
kepribadian:[1]
1) Id/ nafsu
2) Ego/ Akal
3) Superego/ Qalbu
Id adalah sumber segala naluri
atau nafsu. Semuanya berada dalam alam ketidak sadaran (bawah sadar). Tujuannya
ialah pemuasan jasmaniah. Jadi yang menjadi prinsip baginya ialah kesenangan.
Dia tidak mengenal nilai, terutama nilai moral, oleh karenanya ia disebut
bersifat immoral.
Ego ialah tempat di mana segala
daya-daya yang datang dari Id maupun superego dianalisa, dipertimbangkan, untuk
kemudian ditiadakan atau ditindakkan. Dia merupakan pihak pengontrol agar
keseimbangan pribadi seseorang tetap ada. Jadi di sini seseorang itu sadar
terhadap kemauan-kemauan Id atau seperego. Sebagai pengontrol, maka ia tak
dapat tidak memperhatikan dan memperhitungkan realitas dunia luar.
Superego adalah sumber segala
nilai, termasuk nilai moral. Di sini ia pun sebagaimana Id, berada dalam alam
bawah sadar. Hanya saja ia lebih menuju ke arah prinsip kesempurnaan rohaniah.
Karenanya ia bersifat idiil.
Dalam diri seseorang yang
berkepribadian sehat, ketiga sistem kepribadian itu bekerja secara harmonis.
Bila terjadi pertentangan-pertentangan akibat dorongan Id ataupun Superego,
sedangkan Ego tak mampu mengatasi, maka akan hilang keseimbangan diri
seseorang, dan di situ akan lahir gejala-gejala abnormal.
Baik Id, ego dan superego,
masing-masing mempunyai daya-daya pendorong yang disebut Cathexis. Sedangkan
untuk Ego dan Superego juga memiliki daya penahan yang disebut anti-cathexis.
Daya-daya ini dapat pula disebut sebagai “kehendak”. Kehendak inilah yang
mula-mula menimbulkan kegoncangan dalam keseimbangan pribadi, yang menjelma
dalam bentuk pertentangan.[2]
Macam-macam karakteristik kepribadian
Begitu banyak tipe kepribadian
menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah tipe-tpe kepibadian menurut
masing-masing para ahli agar kita lebih memahami kepribadian peserta didik
sehingga saat proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung dengan maksimal.
Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan
Tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Kepribadian
Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati
kegembiraan, aktif bicara, impulsif,
menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
2.
Kepribadian Introvert:
dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang
baik.
3.
Neurosis: dicirikan
dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom
fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.
Menurut Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) menyatakan
Kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang
meliputi kepribadian sebagai berikut:
1.
Mudah menyesuaikan
diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.
2.
Bebas, cerdas,
dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.
3.
Emosi stabil,
realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), neurotik.
4.
Dominat,
menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.
5.
Riang, tenang,
mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.
6.
Sensitif, simpatik,
lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.
7.
Berbudaya, estetik
VS kasar, tidak berbudaya.
8.
Berhati-hati, tahan
menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak
bertanggung jawab.
9.
Petualang, bebas,
baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.
10.
Penuh energi,
tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.
11.
Tenang, toleran VS
tidak tenang, mudah tersinggung.
12.
Ramah, dapat
dipercaya VS curiga, bermusuhan.
Menurut Hippocrates dan Galenus (dalam Kurnia 2007)
Tipologi kepribadian yang tertuang bersifat jasmaniah atau fisik. Mereka mengembangkan
tipologi kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang menentukan temperamen
seseorang. Tipe kepribadian itu antara lain:
1.
Tipe kepribadian
choleric (empedu kuning), yang dicirikan dengan pemilikan temperamen cepat
marah, mudah tersinggung, dan tidak sabar.
2.
Tipe melancholic
(empedu hitam), yang berkaitan dengan pemilikan temperamen
pemurung, pesimis, mudah sedih dan mudah putus asa.
3.
Tpe phlegmatic
(lendir), yang bertemperamen yang serba lamban, pasif, malas, dan kadang apatis/ masa bodoh.
4.
Tipe sanguinis
(darah), yang memiliki temperamen dan sifat periang, aktif, dinamis, dan
cekatan.
Menurut Kretchmer dan
Sheldon (dalam Kurnia 2007) menyatakan bahwa
Tipologi kepribadian berdasarkan bentuk tubuh atau bersifat
jasmaniah. Macam-macaam kepribadian ini adalah:
1.
Tipe asthenicus
atau ectomorpic pada orang-orang yang bertubuh tinggi kurus memiliki sifat dan
kemampuan berpikir abstrak dan kritis, tetapi suka melamun dan sensitif.
2.
Tipe pycknicus atau
mesomorphic pada orang yang betubuh gemuk pendek, memiliki sifat
periang, suka humor, popular dan mempunyai hubungan sosial luas, banyak teman,
dan suka makan.
3.
Tipe athleticus
atau mesomorphic pada orang yang bertubuh sedang/ atletis memiliki sifat senang
pada pekerjaan yang membutukhkan kekuatan fisik, pemberani, agresif, dan mudah
menyesuaikan diri.
Namun demikian, dalam
kenyataannya lebih banyak manusia dengan tipe campuran (dysplastic).
Menurut Jung (dalam Sudianto 2009)
Tipologi kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan
hubungan sosial seseorang, yaitu:
1.
Tipe Ekstrovert
yang perhatiannya lebih banyak tertuju di luar.
2.
Tipe Introvert yang
perhatiannya lebih tertuju ke dalam dirinya, dan dikuasai oleh nilai-nilai
subjektif.
Tetapi, umumnya manusia mempunyai
tipe campuran atau kombinasi antara ekstrovert dan introvert yang disebut
ambivert.
Pada periode anak sekolah,
kepribadian anak belum terbentuk sepenuhnya seperti orang dewasa. Kepribadian
mereka masih dalam proses pengembangan. Wijaya (1988) menyatakan “karakteristik anak
secara sederhana dapat dikelompokkan atas:
1.
Kelompok anak yang mudah dan menyenangkan.
2.
Anak yang biasa-biasa saja.
3.
Anak yang sulit dalam penyesuaian diri dan sosial, khususnya dalam melakukan
kegiatan pembelajaran di dekolah”.
Menurut
Kurnia (2007) menjelaskan bahwa:
Karakteristik atau kepribadian
seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini adalah krakteristik
perkembangan pada masa anak samapai masa puber.
1.
Krakteristik
perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari
usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti
pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan
sekolah menyebabkan perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada
masa ini, anak sedang dalam proses penegmbangan kepribadian yang unik dan
menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan
sering membantah dan melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para
pendidik. Tak heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar
dalam melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa
diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak.
2.
Krakteristik
perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
Karakteristik atau ciri-ciri
periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal
dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau
pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada
masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh
orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak
bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik
memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12
tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan
memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk
keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.
3.
Krakteristik
perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)
Masa puber adalah suatu periode
tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa remaja awal. Periode ini terbagi
atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber, puber, dan pascapuber. Tahap prapuber
bertumpang tindih dengan dua tahun terakhir masa anak akhir. Tahap puber
terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, di mana ciri kematangan
seksual emakin jelas (haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih
dengan dua tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4
tahun) ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok
dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman
pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada
menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep
diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang
dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang
menaik diri, emosional, perilaku negative dan lai-lain, serta membantunya agar
anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.
Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
a)
Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.
b)
Faktor lingkungan fisik (geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam, Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada masing-masing masyarakat.
c)
Faktor lingkungan
social
1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
d)
Faktor kebudayaan
yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai, pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
Tipe Kepribadian
diklasifikasikan tiga tipe
kepribadian, yaitu kepribadian normatif, kepribadian otoriter, dan kepribadian
perbatasan.
1.
Kepribadian
Normatif ( Normative Man )
Kepribadian ini merupakan tipe
kepribadian yang ideal, di mana seseorang mempunyai prinsip-prinsip yang kuat
untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya sebagai hasil
sosialisasi pada masa sebelumnya. Seseorang memiliki kepribadian normatif
apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan
perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di dalam
masyarakat. Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri yang sangat
tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi dari orang lain.
2.
Kepribadian
Otoriter ( Otoriter Man )
Tipe ini terbentuk melalui proses
sosialisasi individu yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada
kepentingan orang lain. Situasi ini sering terjadi pada anak tunggal, anak yang
sejak kecil mendapat dukungan dan perlindungan yang lebih dari lingkungan
orang-orang di sekitarnya, serta anak yang sejak kecil memimpin kelompoknya.
3. Kepribadian Perbatasan
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relatif
labil di mana ciri khas dari prinsip-prinsip dan perilakunya seringkali
mengalami perubahan-perubahan, sehingga seolah-olah seseorang itu mempunyai
lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki kepribadian
perbatasan apabila orang ini memiliki dualisme budaya, misalnya karena proses
perkawinan atau karena situasi tertentu hingga mereka harus mengabdi pada dua
struktur budaya masyarakat yang berbeda.
SUMBER TERPERCAYA