Kamis, 08 Desember 2011

WORKSTATION

Workstation adalah komputer dengan kinerja tinggi yang dikhususkan untuk penggunaan tertentu seperti grafis, CAD, Development software and scientific applications. Workstation dapat berupa sebuah komputer RISC-based dengan sistem operasi Unix atau Linux, seperti contohnya adalah produk dari Sun, HP, IBM dan SGI. Workstation juga dapat berupa sebuah PC high-end dengan processor AMD ata Intel. Ciri utama adalah pada spesifikasi yang menggunakan processor yang cepat, jumlah memmory yang besar, kapasitas harddiskyang besar, dan/atau graphic processor khusus untuk kinerja grafis dan CAD. Workstation juga dapat merujuk pada komputer terminal client dalam lingkungan bisns korporasi.

Selasa, 06 Desember 2011

ROTASI DAN REVOLUSI


Pengaruh akibat Rotasi Bumi
1. Pergantian Siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
4. pembelokan arah angin
5. pembelokan arus laut
6. peredaran semu harian benda-benda langit
Pengaruh akibat Revolusi Bumi
1. Pergantian musim
2. perbedaan lamanya siang dan malam
3. Gerak semu matahari
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

Selasa, 22 November 2011

TUHAN

Kau selalu ada di saatku berduka 
Kau selalu ada di saatku bersedih
Kau selalu ada di saatku berharap 
Kau juga selalu ada di saat ku sendiri




Tuhan.. 
hanya Engkau tempatku bersandar
hanya Engkau tempatku berbagi masalah 
dan hanya Engkau yang tau




ku harap ku bisa terus bersama-Mu
ketika ku rapuh 
ketika ku berduka 
Kau bagaikan mentariku





Senin, 07 November 2011


TUGAS SENI BUDAYA


NAMA KELOMPOK           :
·     ALDITA HERYANA
·     M. REZZA VAHLEPY
·     NI NYOMAN MIRA MENTARY






“TEPIAN MASA”
Pameran Lukisan Koleksi Galeri Nasional Indonesia   
Museum Basoeki Abdullah
Karya Perupa Bali, NTB, NTT

Pengantar  Kuratorial

Istilah ‘tepi’ merujuk pada pengertian mengenai batas misalnya saja kita sebut: tepi pantai, tepi hutan, atau tepi sungai. Batas, di sini, bukan soal batasan atau suatu limit, melainkan semacam kawasan, teritori, atau wilayah antara, sutau yang sepadan dengan pngertian mengenai ‘edge’. Istilah ‘tepian masa’, an adge of time, saya katakana demikian untuk menunjukan batas antara waktu atau masa: kini dan lalu, kini dan nanti, atau soal yang lalu dengan yang nanti. Karya-karya  seni rupa yang disimpan di sebuah museum, misalnya; bukankah krya itu dikerjakan para senimannya itu sebelumnya dibayangan agar tetap bertahan di semacam teritori waktu yang bisa menghubungkan masa lalu (yaitu berbagai pengalaman atau kejdian yang terekam dalam ingatan sang seniman), masa kini (masa ketika  karya itu dikejakan) dan masa mendaang (ketika karya itu di lihat setelah masa milik sang seniman, yaitu saat kita sekarang menyaksikannya)? Dengan kata lain: tidakah setiap penciptaan karya seni itu diupayakan agar terus ajeg di tiap-tiap tepian masa?

Ihwal pengalam batin adalah pengalaman pokok yang bias ditemukan para seniman di antara teritori waktu semacam itu, pada wilayah tepian masa, yang menghubungkan suatu pengalaman bermakna milik seseorang dengan yang lainnya.

Pertemuan berbagai karya, antar karya yang sudah jadi koleksi lembaga museum dengan karya-karya yang baru dikerjakan pra eniaman, semacam ini membawa beberapa harapan dan juga kemungkinan. Pertama, bagi peminat karya seni rupa di luar Jakarta, pameran ini adalah kesempatan menunjukan dan memperkenalkan karya-karya penting koleksi museum Negara, kedua, bagi para seniman peserta pameran, maka karya-karya koleksi tersebut bisa menjadi pokok inspirasi dan rangsangan dialog penciptaan karya. Ketiga, bagi semua pihak, pameran ini diharapkan bias mengundang tanggapan baru yang bersifat produktif dalan rangka memahami kembali alam dan kretivitas penciptaan sebagai sumber inspirasi kehidupan. Gagasan kuratorial pameran ‘tepian masa’ ini hendak menyikirkan tabir pandangan stereotype yang tidak produktif tentang makna sejarah dan masa lalu. Di tepian mas, di suatu hamparan teritori batin dan kretivitas penciptaan, maka masa lalu, kini, dan mendatang adalah kesatuan cakrawala apresiasi yang terus memberikan inspirasi hidup.


Rizki A. Zaelani
Kurator
Esti Ebhi Evolisa
Kurator Pendamping 











LUKISAN-LUKISAN:
Karyana

EVOLUSI CIPTAAN

109x160cm
Mix Media on Paper
 
 

Tonie Moersajid
SENANDUNG BAGI KURSI-KURSI KOSONG
2011
120x120 cm
Oil on Canvas

 
 




Abdullah Sidiq

KERETA MATI
1962
90X40 cm

 



I Made Budiana

GERHANA MATAHARI
1991
62x76 cm
Oil on Canvas
 
 




I Nyoman Gunarsa

OPEN CEREMONY II
1977
48x72 cm
Oil on Canvas
 
Sri Hadi Soedarsono

SUNSET
1974
90x122 cm
Oil on Canvas
 

Dullah (1919-1996)

MERAJAN
-
85x116 cm
Oil on Canvas
 



Sapto Hudoyono

JAKUNG BALI
1995
108x140 cm
Oil on Canvas
 

Basoeki Abdullah

MENYONGKONG HARI ESOK
2011
100x150  cm
Kanvas (repro)
 

Nyoman Tusan (1933-2002)

PEMANDANGAN ALAM (DANAU BERATAN)
1968
66X93 cm
Oil on Canvas
 



Nashar (1928-1994)

TIGA RUMAH
1964
48x69 cm
Oil on Canvas
 

Trisno Soemadjo

UPACARA BALI
1953
45x58 cm
Oil on Canvas
 

Sindhu Sudjojono (1913-1986)
PURI SATRIA
1960
96x100 cm
Oil on Canvas
 



Kartono Yudho Kusumo
ANGGREK
1956
72x91  cm
Oil on Canvas
 

Soewito Moekarni
POHON TELADAN
2011
149x110 cm
Oil on Canvas
 

Ever E. Lomi Rihi
MENCUCI KEPALA
2011
136x82 cm
Oil on Canvas
 



Ubed Mashonef
HASRAT ABADI
2011
157x147 cm
Oil on Canvas
 

Affandi (1907-1990)
BORONG BALI
1975
100x150 cm
Oil on Canvas
 

I Gusti Made  Wisatawan
DAWN
2011
3 panel @ 60x90 cm
Mixed Media on Canvas
 


Widayat
FANTASI
1971
68x84 cm
Oil on Canvas
 

Abdul Kholim
JALUR TEKSTUR I
1974
60x61 cm
Tembaga
 
Fadjar Sidik (1930-2004)
MISTERI BINTANG
1960
61x90 cm
Oil on Canvas
 



Popo Iskandar (1929-2000)
KUCING
1977
80x97 cm
Oil on Canvas
 


I Nengah Kisid
HIDUP DI TENGAH-TENGAH SRIGALA
2009
100x124 cm
 

M.Tarafi Abdullah
CUPAK GURANTANG
1996
115x95 cm
Oil on Canvas
 


Lalu Syaukani
LOMBOK DREAM
2011
120x120 cm
Oil on Canvas
 
 

Polenk Radiasa
BATAS TAK BERBATAS
2011
110x140 cm
Oil, charcoal, pencil on Canvas
 






Sucipto Adi
DALAM ALAM DEWA RUCI
1986
60x60 cm
Oil on Canvas
 

Basoeki Abdullah
BUNG KARNO
2011
100x80 cm
Oil on Canvas
 

Basoeki Abdullah
PRESIDEN SOEHARTO BERBUSANA RESMI
2011
100x120 cm
Oil on Canvas
 



Soedibyo

ASTI
1980
80x100 cm

 

Husin Nanang
FASHION IN DIGNITY
2011
-
Mix Media on Wood
 






Basoeki Abdullah
TOPENG SEBAGAI SANDIWARA KEHIDUPAN
2011
100x150 cm
Oil on Canvas
 

Sudarso
WANITA DESA SEDANG DUDUK
1977
85x130 cm
Oil on Canvas
 






AY. Kuncana
FRAGMEN ADAT BALI
1977
90x149 cm
Oil on Canvas
 

I Wayan Pengsong
PASAR DI TEPI PANTAI
1983
103x135 cm
Oil on Canvas
 

I Wayan Suja
BEING A COLORFUL BALINESE #3
2011
150x160 cm
Oil on Canvas
 



Agus Djaja (1913-1994)
BERHIAS
1953
100x125 cm
Oil on Canvas
 
      
Fery Wabang
MERENUNG
2011
120x150 cm
Oil on Canvas
 

Yohanes K.N. Liliweri (yopie)
AKU YANG MEMILIH KAMU
2011
100x150 cm
Mixed Media on Canvas
 
Jacky Lau (Oyang)
ANAK BUDAYA
2011
120x150 cm
Oil on Canvas
 

Hansen Thiam Sun
Nessun Dorma (Tidak ada yang tidur)
2010
195x195 cm
Oil on Canvas
 

Basoeki Abdullah
SUNGAI TAK PERNAH KEMBALI
2011
200x125 cm
Oil on Canvas
 

Tarfi Hidjaz
VERIKAL
2011
120x100 cm
Oil on Canvas
 

Damaring Febrayasmoro
IMPECT
2011
100x70,100x50 cm
Oil on Canvas
 

Tinik Royaniwati
DUA PENGAWAL
2011
80x90 cm
Oil on Canvas
 

Goerge Eman
DILUAR EDEN
2011
135x150 cm
Oil on Canvas
 

O.H Supono (1937-1991)
PEMOTONGAN HEWAN
1963
100x140 cm
Oil on Canvas